Jaringan komputer
adalah kumpulan sejumlah komputer yang saling terhubung untuk dapat saling
berkomunikasi dalam bentuk sharing data, chating, browsing dan lainya. Artikel
kali ini akan membahas tentang sistem jaringan pada mesin Linux. Sistem Linux
mempunyai kemampuan untuk administrasi sistem jaringan dengan berbasis GUI dan
berbasis Text. Tutorial kali ini membahas administrasi sistem jaringan pada
mesin Linux berbasis Text yakni dengan menggunakan sistem console atau shell
linux yang mempunyai kemiripan dengan comment prompt atau dos prompt pada mesin
windows.
A. Mendeteksi Kondisi Kartu Jaringan
(NIC)
1. Memeriksa keberdaan kartu jaringan Saat
pc melakukan booting, mesin linux akan melakukan pendeteksian semua perangkat
keras yang terpasang untuk melakukan pengecekan ulang, termasuk juga kartu
jaringan. Jika muncul pesan eth0 bernilai [OK] maka kertu jaringan bisa
digunakan, tapi jika pesannya adalah eth0 bernilai [FAILED] maka kartu jaringan
perlu dilakukan instalasi ulang atau upgrade.
2. Memeriksa kartu jaringan dengan
perintah, #modprobe [nama kartu jaringannnya]
[root @ sambaserver root ]# modprobe rtl8139 => jika [OK] maka bisa dipakai.
B. Memasang IP Address melalui
konsole atau shell linux
1. Melihat kondisi settingan kartu jaringan
dengan perintah ifconfig [root @ sambaserver root ]# ifconfig :>>
informasi yang muncul berupa Ipaddress yang ada
2. Jika IP address belum ada, maka
pengisian IP address dengan perintah ifconfig sbb :
[root @ sambaserver root ]# ifconfig eth0 [no IP adrress] netmask
[nonetmask/subnetmask] broadcast [no pancaran]
3. Memasang IP address pada alamat eth0
[root @ sambaserver root ]# ifconfig eth0 192.168.1.200 netmask 255.255.255.0
broadcast 192.168.1.255
4. Memeriksa konfigurasi IP address [root
@ sambaserver root ]# ifconfig eth0 => (hanya alamat pada eth0} # ifconfig
=> (informasi alamat yang lengkap)
5. Menonaktifkan kartu jaringan pada
eth0 (disable) [root @ sambaserver root ]# ifconfig eth0 down
6. Mengaktifkan kembali kartu jaringan
pada eth0 (activated) [root @ sambaserver root ]# ifconfig eth0 up
7. Daemon yang digunakan pada jaringan,
Daemon yaitu program untuk menangani system jaringan. Linux memiliki daemon
yang bernam network yang berada dalam direktori = /etc/rc.d/init.d/network Sintak
untuk mengaktifkan daemon jaringan adalah sbb: # /etc/rc.d/init.d/network
{start | stop | restart | reload | status }
8. Menjalankan Daemon jaringan [root @
sambaserver root ]#/etc/rc.d/init.d/network start, jika muncul pesan [OK] maka
konfigurasi berhasil dan daemon dah aktif.
9. Menjalankan kembali daemon jaringan [root
@ sambaserver root ]# /etc/rc.d/init.d/network restart
10. Mematikan daemon jaringan [root @
sambaserver root ]# /etc/rc/d/init.d/ network stop
B. Membuat file untuk konfigurasi IP
address
Proses
intalasi / setting IP tersebut diatas sifatnya hanya sementara, artinya jika
komputer dimatikan atau restart maka saat hidup lagi settingan IP sudah hilang.
Maka settingan IP addres sebaiknya dilakukan saat instalasi linux pertama kali.
Namun demikian ada cara lain, agar settingan IP address tidak hilang yaitu
dengan membuat file konfigurasi tersendiri yang akan mengkonfigurasi saat Pc
booting. Caranya adalah sbb :
1. saat login kedalam mesin linux, maka
masuklah dengan user root sebagai super user/administrator. Namun jika sudah
terlanjur dengan user biasa, bisa login ulang dengan perintah $ su [user @ sambaserver
user ] $ su {user bisa} password : * * * * * {sebagi user root} [root @
sambaserver root ]#
2. Buat file konfigurasi jaringan pada
rc.local yang berada di direktori /etc/init.d, yang berupa file local yang akan
dijalankan setiap kali PC booting.
3. buka file tersebut dengan editor vi,
dengan perintah sbb : [root @ sambaserver root ]# vi /etc/init.d/rc.local, lalu
tambahkan baris berikut, dengan mengawalinya menekan huruf [I] = : /sbin/modprobe
rtl8139 => aktifkan kartu jaringannya /sbin/ifconfig eth0 192.168.1.200
netmask 255.255.255.0 broadcast 192.168.1.255
=> setting ip addressnya, /sbin/ifconfig lo 127.0.0.1 => aktifkan ip
addres mesin local, /sbin/ifconfig eth0 up = > aktifkan eth0 yang sudah
berisi ip address, /sbin/ifconfig lo up => aktifkan lo yang sudah berisi ip
addres local.
4. Simpan file rc.local tersebut dengan
cara menekan [esq], lalu tombol [shift] + [:] dilanjutkan tekan huruf [w] dan
[q] lalu [enter].
arifinuchiha.blogspot.com
Setelah
melakukan instalasi sistem operasi berbasis Linux dan Unix, hal selanjutnya
yang dapat dilakukan adalah melakukan konfigurasi koneksi jaringan agar
komputer yang digunakan dapat terhubung ke internet atau sekedar ke jaringan
lokal (LAN).
Untuk melakukan konfigurasi jaringan pada sistem operasi berbasis Linux
dan Unix sangat lah sederhana, konsepnya sama seperti konfigurasi jaringan pada
sistem operasi lain, dimana menggunakan internet protokol yang sudah
distandarisasi. Artikel ini akan memberikan gambaran bagaimana melakukan
konfigurasi jaringan di sistem operasi berbasis Linux atau Unix dengan
menggunakan perintah di shell (command line).
# ifconfig [ethernet_card] inet [ip_address] netmask
[netmask_address] up
# route add default gw [gateway_address]
Khusus untuk sistem operasi BSD,
perintah menambahkan default gateway cukup dengan perintah :
# route add default [gateway_address]
Studi kasus
misalkan kita akan melakukan konfigurasi jaringan pada ethernet card eth0, ip
yang digunakan menggunakan kelas C ( netmask default 255.255.255.0 ) , dengan
alokasi IP Address 192.168.1.111 pada network 192.168.1.0, dengan default
gateway 192.168.1.1, maka perintahnya menjadi :
# ifconfig eth0 inet 192.168.1.111 netmask
255.255.255.0 up
# route add default gw 192.168.1.1
Untuk meyakinkan bahwa komputer yang kita gunakan telah dapat berkomunikasi dengan
gateway, coba lakukan ping ke ip gateway :
# ping 192.168.1.1
Jika ada reply dari gateway, seperti
berikut :
PING 192.168.1.1 (192.168.1.1): 56 data bytes
64 bytes from 192.168.1.1: icmp_seq=0 ttl=63
time=1.170 ms
64 bytes from 192.168.1.1: icmp_seq=1 ttl=63 time=1.157 ms
64 bytes from 192.168.1.1: icmp_seq=2 ttl=63 time=1.295 ms
64 bytes from 192.168.1.1: icmp_seq=3 ttl=63 time=1.213 ms
64 bytes from 192.168.1.1: icmp_seq=4 ttl=63 time=1.156 ms
64 bytes from 192.168.1.1: icmp_seq=5 ttl=63 time=1.149 ms
64 bytes from 192.168.1.1: icmp_seq=6 ttl=63 time=171.078 ms
64 bytes from 192.168.1.1: icmp_seq=7 ttl=63 time=70.113 ms
64 bytes from 192.168.1.1: icmp_seq=8 ttl=63 time=1.108 ms
64 bytes from 192.168.1.1: icmp_seq=9 ttl=63 time=1.286 ms
64 bytes from 192.168.1.1: icmp_seq=10 ttl=63 time=1.241 ms
^C
--- 192.168.1.1 ping statistics ---
11 packets transmitted, 11 packets received, 0.0% packet loss
round-trip min/avg/max/stddev = 1.108/22.906/171.078/50.834 ms
maka komputer yang kita gunakan telah terhubung dan dapat berkomunikasi dengan
komputer gateway.
Selanjutnya adalah melakukan konfigurasi DNS Client. DNS Client ini berfungsi
untuk melakukan resolve domain name ke alamat IP dan sebaliknya (resolve
dilakukan oleh DNS Server) dari alamat IP ke domain name saat melakukan akses
ke sebuah server (host tujuan), dimana sebagaimana kita kerahui bersama bahwa
dalam konsep jaringan komputer pada layer transport (OSI Layer) komunikasi
dapat terjadi dengan menggunakan aturan baku standar IP dan penggunaan
domain name untuk memudahkan user mengingat alamat server host yang akan
diakses (hal ini implementasinya dapat ditemukan pada internet, bayangkan jika
harus mengingat begitu banyak alamat IP server yang tersedia di internet).
Untuk melakukan konfigurasi DNS Client
ini, buatlah sebuah file di direktori /etc dengan nama resolv.conf (jika sudah
ada, cukup lakukan edit file /etc/resolv.conf). Misal dengan menggunakan domain
autobots dan DNS Server dengan IP 192.168.1.1, maka perintahnya :
# touch /etc/resolv.conf
# nano /etc/resolv.conf
domain autobots
nameserver 192.168.1.1
Simpan file yang sudah diedit tersebut. Setelah semua proses konfigurasi di
atas dilakukan, maka komputer yang digunakan sudah dapat terkoneksi dengan
jaringan internet atau LAN. Untuk mencoba dan meyakinkan semua proses telah
berfungsi dengan baik, cobalah browsing menggunakan browser yang ada.
Sumber: rangga blog
2)
Jenis-Jenis Sistem Operasi Jaringan Berbasis Text
Seperti pada
sistem operasi yang dapat digunakan pada PC, sistem operasi jaringan juga
bermacam-macam. Banyak perusahaan yang mengembangkan sistem operasi jaringan
dari yang komersial dengan harga yang mahal sampai ke yang free alias
gratis.
Kecenderungan pengembangan sistem operasi dewasa ini mengarah ke tampilan
grafis dengan tampilan yang menarik. Sebagai
contoh sistem operasi yang dikembangkan oleh Microsoft dengan produknya yaitu
Windows NT, Windows 2000 Server dan Windows 2003 Server.
Sistem
operasi yang dikembangkan oleh Microsoft mempunyai lisensi komersial artinya
untuk menggunakan sistem operasi jaringan dari Microsoft kita harus membayar
lisensi atau dengan membeli sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan antara
pengguna dengan perusahaan. Selain Microsoft perusahaan yang mengembangkan
sistem operasi jaringan adalah Unix, San Solaris dan perusahaan lainnya. Salah
satu sistem operasi jaringan yang dikembangkan secara dengan free adalah
Linux. Sistem operasi Linux menyediakan dua pilihan yaitu mode text dan
mode grafik. Hal ini menjadikan linux dapat berjalan pada mesin komputer yang
mempunyai spesifikasi hardware yang rendah.
Linux
dikembangkan pertama kali oleh Linus Torvalds mengusung proyek open source
dengan lisensi GNU/GPL (General Public Licence) yaitu suatu lisensi dimana
pemilik program tetap memegang haknya tetapi orang lain dimungkinkan untuk
menyebarkan, memodifikasi, atau bahkan menjual kembali program tersebut tetapi
dengan syarat source code asli harus diikutsertakan dalam distribusinya.
Dengan konsep ini semua orang dapat ikut mengembangkan sistem operasi dan software
berbasis linux.
Dengan
lisensi GNU/GPL Linux menjadi salah satu sistem operasi yang mengalami
perkembangan yang sangat cepat, karena Linux dikembangkan oleh komunitas pengguna
sistem operasi open source. Kelemahan sistem operasi atau yang sering disebut
dengan Bug akan segera diperbaiki oleh komunitas pengguna linux dan dapat
langsung didistribusikan dengan free. Dengan demikian sistem operasi
Linux menjadi sistem operasi yang up to date setiap saat.
Mungkin anda
masih bingung dengan Lisensi GNU/GPL, kalau demikian perusahaan atau orang yang
mengembangkan Linux darimana mendapat keuntungan dan Hak Royaltinya?. Yang
dimaksud dengan GNU/GPL disini adalah bahwa sistem operasi yang dikembangkan
memang bersifat free tetapi pengembang dapat juga menjualnya dengan harga yang
tidak terlalu mahal dan perusahaan dapat memperoleh keuntungan dari jasa
pelayanan instalasi, pelatihan, imolementasi sistem dan lain sebagainya.
3)
Spesifikasi Hardware
Perkembangan
hardware komputer yang cepat diiringi juga dengan perkembangan software
dan sistem operasi yang menuntut spesifikasi hardware yang tinggi. Oleh
karena itu sebelum memutuskan untuk melakukan instalasi sistem operasi
sebaiknya dicek dahulu kebutuhan minimum harware yang diperlukan. Beberapa
sistem operasi mensyaratkan spesifikasi hardware minimal agar komputer
dapat bekerja secara optimal. Jika spesifikasi hardware kurang memenuhi
syarat maka akan berdampak pada tidak optimalnya kerja sistem operasi.
Untuk
mengetahui spesifikasi hardware komputer dapat dilihat pada manual
book. Jika manual book tidak ada, dapat dilihat spesifikasi hardware
pada saat komputer pertama kali dinyalakan, maka sistem BIOS akan melakukan
cek hardware dan akan menampilkannya di layar monitor.
Beberapa
spesifikasi hardware yang perlu diketahui adalah sebagai berikut :
· Prosesor
Gambar 1.
Prosesor Sebuah Komputer
Prosesor memegang peranan yang sangat dalam sebuah komputer. Teknologi
prosesor mempengaruhi komponen hardware lainnya. Spesifikasi yang
digunakan ditentukan beradarkan clock dan bus.
Prosesor
yang biasa digunakan adalah
Prosesor
Intel (P I, P II, P II Celeron, PIII, PIII Celeron, P IV, P IV Celeron,
Intel Xeon).
Prosesor AMD
(Duron, Athlon, Barton, Opteron)
Prosesor
Xyrix
Prosesor Via
Prosesor
Transmeta dan lain sebagainya
· Motherboard
Motherboard merupakan tempat utama meletakkan
periperal komputer seperti prosesor, RAM, keyboard, mouse, kartu
grafis, kartu suara dan kartu jaringan. Motherboard sebuah komputer
mempunyai jenis dan tipe yang sangat banyak tergantung teknologi prosesor yang
dipakai. Yang perlu diperhatikan dalam pemilihan motherboard adalah jenis
prosesor apa yang didukung dan chipset yang digunakan.
Gambar 2. Motherboard Sebuah
Komputer
· RAM (Memory)
RAM
merupakan periperal komputer untuk menyimpan data sementara. Semakin besar RAM
maka komputer akan bekerja lebih ringan.
Spesifikasi
RAM biasanya ditentukan berdasarkan besar dan kecepatannya.
16 MB, 32
MB, 64 MB, 128 MB, 256 MB, 512 MB dan lain sebagainya
· Hardisk
Hardisk
memegang peranan yang sangat penting berhubungan instalasi sistem operasi.
Untuk dapat melakukan instalasi sistem operasi diperlukan syarat kapasitas
hardisk yang cukup dan juga terkadang diperlukan partisi hardisk.
Hardisk yang
ada di pasaran memiliki kapasitas sebagai berikut
: 1 GB, 2.1 GB, 4.2 GB, 6.4 GB, 10, GB, 20
GB, 40 GB, 60 GB, 80 GB, 120 GB, 200 GB dan lain sebagainya
· Kartu Grafis
(VGA Card)
Gambar 3. Kartu Grafis (VGA)
Kartu grafis
digunakan untuk menampilkan ke layar monitor. Untuk menampilkan tampilan true
color diperlukan spesifikasi kartu grafis yang baik.
Kartu grafis
yang ada di pasaran banyak macam dan jenisnya.
Nvidia
Gforce 2 MX, Gforce 4 MX, Gforce FX
Ati Radeon
7200, 9200, 9600, 9800
Voodoo, S3
Savage dan lain sebagainya.
· Keyboard
: keyboard yang digunakan dalam komputer mempunyai beberapa port
yaitu Serial, PS/2 atau USB
· Mouse : sama
dengan keyboard, mouse mempunyai beberapa port yaitu
PS/2 atau USB , Serial , USB
· Monitor : monitor komputer
mempunyai ukuran yang beragam mulai dari 14 “, 15 “ 17 “ 20 “. Teknologi
yang digunakan juga bermacam-macam mulai dari tabung, tabung flat sampai ke
LCD.
· Sound Card
(Kartu Suara)
Sound card
merupakan periperal tambahan dalam sebuah komputer yang mempunyai kegunaan
untuk mengolah dan menghasilkan sinyal audio.
· Kartu
jaringan (Lan Card)
Gambar 4. Kartu Jaringan
Kartu jaringan merupakan periperal utama dalam jaringan komputer. Masing-masing
komputer dalam jaringan dihubungkan dengan kartu ini melalui switch/hub.
a.
Rangkuman 1
1)
Sistem operasi adalah suatu pengelola seluruh
sumber daya yang terdapat pada sistem komputer dan menyediakan sekumpulan
layanan ke pemakai sehingga memudahkan dan memberi kenyamanan dalam penggunaan
dan pemanfaatan sumber daya sistem komputer. Dalam jaringan komputer, sistem
operasi diperlukan untuk mengorganisasi seluruh sumber daya yang terdapat dalam
jaringan.
2)
Macam-macam
sistem operasi jaringan
Microsoft
Windows (Win NT, Win 2000 Server, Win Server 2003)
Linux
(Redhat, Mandrake, Debian, SUSE, Caldera dll)
UNIX
Free BSD
San Solaris
3)
Sistem
operasi jaringan yang akan diinstal ke komputer server harus disesuaikan dengan
spesifikasi hardware yang meliputi :
a)
Mainboard
b)
Jenis dan
Kecepatan Prosesor
c)
Kapasitas
RAM
d)
Kapasitas
Hardisk
e)
Kartu grafis
(VGA)
f)
Resolusi
Monitor
d.
Tugas 1
1)
Periksa dan
sebutkan spesifikasi hardware komputer yang anda gunakan ?
2)
Jelaskan
apakah spesifikasi hardware komputer yang akan diinstal sistem operasi
Redhat Linux 9 sudah memenuhi syarat ?
3)
Pastikan CD
master instalasi Redhat 9 masih berfungsi dengan baik dengan melakukan
pengecekan?
e.
Tes Formatif
1
1)
Sebutkan macam
sistem operasi yang dapat digunakan dalam jaringan komputer baik sebagai server
maupun sebagai work station !
2)
Bagaimana
pendapat anda dengan pengembangan sistem operasi yang dikembangkan dengan
konsep Open Source ?
3) Bagaimana cara
anda mengetahui spesifikasi hardware anda jika buku manual tidak ada !
f.
Kunci
Jawaban Formatif 1
1)
Sistem
operasi yang dapat digunakan dalam jaringan komputer adalah :
Server
: Windows (Windows NT, Windows 2000 Server,
Windows
Server 2003)
Linux
(Redhat, Mandrake, SUSE, Debian dll)
Unix,
San Solaris dll
Work Station
: Windows (Win 9x, Win ME, Win 2000, Win XP)
Linux
(Redhat, Mandrake, SUSE, Debian dll)
2)
Lihat Uraian
materi 1.
Proyek open
source dengan lisensi GNU/GPL (General Public Licence) yaitu suatu lisensi
dimana pemilik program tetap memegang haknya tetapi orang lain dimungkinkan
untuk menyebarkan, memodifikasi, atau bahkan menjual kembali program tersebut
tetapi dengan syarat source code asli harus diikutsertakan dalam
distribusinya.
Jawaban
tidak harus sama karena disini yang diminta adalah pendapat dengan garis besar
seperti di atas.
3)
Spesifikasi hardware
dapat diketahui dari BIOS, pada saat komputer pertama kali dihidupkan BIOS akan
mendeteksi hardware komputer yaitu jenis prosesor, kecepatan prosesor,
kartiu VGA, Hardisk, memory CDROM dan periperal lainnya. Untuk itu diperlukan
ketelitian dalam memperhatikan tampilan layar yang muncul pada saat pertama
kali komputer booting.
g.
Lembar Kerja
1
Alat dan
bahan :
1 (Satu)
unit komputer yang sudah terinstalasi sistem operasi dan 1 unit komputer dengan
hardisk yang masih kosong + CD Master Instalasi Linux Redhat 9 (3 CD).
Kesehatan
dan Keselamatan Kerja
1)
Berdo’alah
sebelum memulai kegiatan belajar.
2)
Bacalah dan
pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar.
3)
Pastikan
komputer dalam keadaan baik, semua kabel penghubung terkoneksi dengan baik.
4)
Jangan
meletakkan benda yang dapat mengeluarkan medan elektromagnetik di dekat komputer
(magnet, handphone, dan sebagainya).
5)
Gunakanlah
komputer sesuai fungsinya dengan hati-hati.
6)
Setelah
selesai, matikan komputer dengan benar.
Langkah
Kerja
1)
Periksa
semua kabel penghubung pada komputer.
2)
Periksa
kelengkapan periperal yang dibutuhkan untuk instalasi
(CD-ROM) berjalan dengan baik.
3)
Hidupkan
komputer dengan menekan saklar pada komputer, jangan menghidupkan komputer
dengan memasukkan colokan ke stop kontak ketika saklar dalam keadaan on.
4)
Jika komputer
telah hidup, masuklah ke setting BIOS dengan menekan tombol Delete pada
saat pertama kali komputer dinyalakan.
5)
Aturlah BIOS
komputer agar booting dari CD-ROM.
6)
Masukkan CD
#1 Master Redhat Linux 9.
7)
Booting ulang
komputer
8)
Silahkan
anda mengamati dan mencoba berbagai pilihan menu yang ada pada proses instalasi
Redhat Linux 9. Baca dan pahami masing-masing menu yang ada dan pilihlah salah
satu yang sesuai dengan modul ini.
9)
Lakukan
proses instalasi dengan baik dan benar.
10)Jika
telah selesai, matikanlah komputer dengan benar.
2.
Kegiatan
Belajar 2: Memahami Sistem Operasi Jaringan Berbasis GUI Redhat Linux 9
a.
Tujuan
Kegiatan Pemelajaran
1)
Peserta
diklat mampu memahami sistem operasi jaringan Redhat Linux 9.
2)
Peserta
diklat mampu memahami prosedur instalasi Redhat Linux 9 dengan baik dan benar
b.
Uraian
Materi 2
1)
Pendahuluan
Untuk dapat
melakukan instalasi sistem operasi jaringan Redhat Linux 9 dengan baik dan
benar diperlukan pemahaman yang baik akan kebutuhan sistem dan kondisi yang
ada. Tanpa adanya pemahaman yang baik, implementasi sistem komputer dapat
menjadi masalah yang serius di kemudian hari. Sistem operasi jaringan memegang
peranan yang sangat vital dalam implementasi sistem berbasis komputer. Sistem
operasi jaringan harus sesuai dengan kebutuhan dan disesuiakan dengan kemampuan
yang ada.
Redhat Linux
9 merupakan salah satu varian dari Sistem Operasi Linux yang cukup populer di
lingkungan pengembang software open source. Dengan mahalnya software
dan sistem operasi Microsoft Windows, mendorong banyak pemakai komputer baik
instansi, perusahaan maupun perkantoran untuk beralih ke Linux.
Redhat
merupakan suatu perusahaan yang mengembangkan sistem operasi open source
yang sudah lama mengembangkan Linux. Redhat 9
merupakan pengembangan dari versi Redhat sebelumnya yaitu versi 8, versi 7 dan
versi-versi sebelumnya.
2) Kebutuhan Hardware
Pada awal perkembangannya Linux dapat berjalan pada mesin komputer ISA,
EISA, VESA Local Bus atau PCI 80836, 80486 dengan spesifikasi hardware
pada jaman itu yang masih sangat minim. Linux sebenarnya tidak membutuhkan
spesifikasi hardware yang besar. Namun perkembangan dunia hardware
juga tidak menjadikan Linux sebagai sistem operasi ketinggalan jalan. Dengan konsep open source para pengembag Linux terus mengembangkan sistem
operasi ini mengikuti perkembangan jaman.
Redhat 9 memberikan spesifikasi hardware minimal yang dibutuhkan
agar sistem dapat berjalan dengan baik. Spsesifikasi tersebut adalah sebagai
berikut :
Prosesor : Pentium I 200 (untuk mode text)
Pentium II 400 (untuk mode grafik)
Rekomendasi
Pentium III 600 MB ke atas
Hardisk : 475 MB (Untuk custom installation)
850 MB (Untuk Server)
1,7 GB (Untuk
Personal Desktop)
2,1 GB (Untuk
Workstation)
Rekomendasi
10 GB ke atas
Memory : 64 MB (untuk mode text)
128 MB (Untuk mode grafik)
Rekomendasi 192 MB agar berjalan dengan baik
Sebelum memulai instalasi Redhat Linux 9, perlu diketahui bahwa sistem
operasi Redhat Linux berbeda dengan sistem operasi Microsoft Windows. Redhat
Linux membutuhkan partisi hardisk minimal menjadi 2 bagian yaitu sebagai /root
dan swap. Besarnya nilai partisi dari /root dan swap dapat diatur sesuai
kebutuhan. Swap merupakan penyimpanan data sementara selama proses berlangsung
hampir mirip dengan virtual memory di Windows. Linux dapat mempunyai partisi lain seperti /usr, /boot dan /var.
3) Metoda Instalasi
Hal yang perlu difahami oleh orang yang akan melakukan instalasi sistem
operasi yaitu bagaimana mendapatkan masternya. Master sistem operasi yang akan
diinstal ke komputer biasanya disimpan dalam media penyimpanan elektronis
seperti floppy disk atau disket, CD-ROM, DVD, Flash Disk, PCMCIA, Hardisk, DVD
dan media penyimpanan elektronis lainnya.
Untuk melakukan instalasi sistem operasi diperlukan master sistem operasi
yang tersimpan dalam media penyimpanan elektronis. Ada beberapa media penyimpan
file yang digunakan untuk menyimpan master file sistem operasi jaringan.
Beberapa sistem operasi menyediakan pilihan bagaimana melakukan instalasi
sistem operasi berdasarkan letak dimana file master sistem operasi disimpan.
Metode instalasi berdasarkan letak file sistem operasi disimpan yaitu :
a)
CD-ROM
Metoda
instalasi sistem operasi yang paling banyak digunakan adalah dengan CD-ROM. Hal
ini disebabkan karena CD-ROM merupakan media penyimpanan yang handal,
berkapasitas besar (700 MB), tahan lama, murah dan fleksibel untuk dibawa
kemana-kemana.
CD-ROM sering
kali digunakan untuk menyimpan file atau data elektronis. Banyak software,
Film, Musik dan data-data lainnya didistribusikan dalam bentuk CD-ROM
b)
Hard Disk
Instalasi sistem operasi dapat juga dilakukan melalui hard disk yang
telah berisi master sistem operasi. Hard disk merupakan media
penyimpanan yang harus dimiliki oleh komputer dewasa ini. Tanpa hard disk komputer
tidak dapat berfungsi karena sistem operasi sekarang ini harus diinstalasi ke hard
disk, demikian juga dengan software, film dan musik dapat disimpan
dalam hard disk. Dengan kemajuan teknologi hard disk dewasa ini
memiliki kapasitas yang sangat besar (200 GB atau lebih) dengan harga yang
cukup murah.
c)
NFS Image
Instalasi
sistem operasi jaringan (Linux Redhat) dapat dilakukan melalui NFS Server.
Untuk instalasi dengan NFS Server ini dibutuhkan network atau PCMCIA boot
disket (bootnet.img).
Gambar 5.
Proses Instalasi Melalui NFS Server
a)
FTP
Instalasi
sistem operasi Linux Redhat 9 dapat dilakukan melalui FTP Server. Untuk
instalasi dengan FTP ini dibutuhkan network atau PCMCIA boot
disket (bootnet.img). Proses instalasi melalui FTP memerlukan akses jaringan
sehingga jarang dilakukan karena distribusi sistem operasi dengan media lain
mudah didapatkan.
Gambar 6.
Tampilan Instalasi Redhat dengan FTP.
b)
HTTP
Instalasi
sistem operasi Linux Redhat 9 dapat dilakukan melalui HTTP Server. Untuk
instalasi dengan HTTP ini dibutuhkan network atau PCMCIA boot
disket (bootnet.img). sama seperti pada FTP proses instalasi akan
berjalan lambat jika jaringan komputer tidak baik.