::

Navbar Bawah

By:Http://socenrahmad.blogspot.com

Search This Blog

Sabtu, 20 April 2013

Konfigurasi Jaringan Linux



 
   Jaringan komputer adalah kumpulan sejumlah komputer yang saling terhubung untuk dapat saling berkomunikasi dalam bentuk sharing data, chating, browsing dan lainya. Artikel kali ini akan membahas tentang sistem jaringan pada mesin Linux. Sistem Linux mempunyai kemampuan untuk administrasi sistem jaringan dengan berbasis GUI dan berbasis Text. Tutorial kali ini membahas administrasi sistem jaringan pada mesin Linux berbasis Text yakni dengan menggunakan sistem console atau shell linux yang mempunyai kemiripan dengan comment prompt atau dos prompt pada mesin windows.

A.    Mendeteksi Kondisi Kartu Jaringan (NIC)
1.     Memeriksa keberdaan kartu jaringan Saat pc melakukan booting, mesin linux akan melakukan pendeteksian semua perangkat keras yang terpasang untuk melakukan pengecekan ulang, termasuk juga kartu jaringan. Jika muncul pesan eth0 bernilai [OK] maka kertu jaringan bisa digunakan, tapi jika pesannya adalah eth0 bernilai [FAILED] maka kartu jaringan perlu dilakukan instalasi ulang atau upgrade.
2.     Memeriksa kartu jaringan dengan perintah, #modprobe [nama kartu jaringannnya]
[root @ sambaserver root ]# modprobe rtl8139 => jika [OK] maka bisa dipakai.

B. Memasang IP Address melalui konsole atau shell linux
1.     Melihat kondisi settingan kartu jaringan dengan perintah ifconfig [root @ sambaserver root ]# ifconfig :>> informasi yang muncul berupa Ipaddress yang ada
2.     Jika IP address belum ada, maka pengisian IP address dengan perintah ifconfig sbb :
[root @ sambaserver root ]# ifconfig eth0 [no IP adrress] netmask [nonetmask/subnetmask] broadcast [no pancaran]
3.     Memasang IP address pada alamat eth0 [root @ sambaserver root ]# ifconfig eth0 192.168.1.200 netmask 255.255.255.0 broadcast 192.168.1.255
4.     Memeriksa konfigurasi IP address [root @ sambaserver root ]# ifconfig eth0 => (hanya alamat pada eth0} # ifconfig => (informasi alamat yang lengkap)
5.     Menonaktifkan kartu jaringan pada eth0 (disable) [root @ sambaserver root ]# ifconfig eth0 down
6.     Mengaktifkan kembali kartu jaringan pada eth0 (activated) [root @ sambaserver root ]# ifconfig eth0 up
7.     Daemon yang digunakan pada jaringan, Daemon yaitu program untuk menangani system jaringan. Linux memiliki daemon yang bernam network yang berada dalam direktori = /etc/rc.d/init.d/network Sintak untuk mengaktifkan daemon jaringan adalah sbb: # /etc/rc.d/init.d/network {start | stop | restart | reload | status }
8.     Menjalankan Daemon jaringan [root @ sambaserver root ]#/etc/rc.d/init.d/network start, jika muncul pesan [OK] maka konfigurasi berhasil dan daemon dah aktif.
9.     Menjalankan kembali daemon jaringan [root @ sambaserver root ]# /etc/rc.d/init.d/network restart
10.  Mematikan daemon jaringan [root @ sambaserver root ]# /etc/rc/d/init.d/ network stop

B.    Membuat file untuk konfigurasi IP address
Proses intalasi / setting IP tersebut diatas sifatnya hanya sementara, artinya jika komputer dimatikan atau restart maka saat hidup lagi settingan IP sudah hilang. Maka settingan IP addres sebaiknya dilakukan saat instalasi linux pertama kali. Namun demikian ada cara lain, agar settingan IP address tidak hilang yaitu dengan membuat file konfigurasi tersendiri yang akan mengkonfigurasi saat Pc booting. Caranya adalah sbb :
1.     saat login kedalam mesin linux, maka masuklah dengan user root sebagai super user/administrator. Namun jika sudah terlanjur dengan user biasa, bisa login ulang dengan perintah $ su [user @ sambaserver user ] $ su {user bisa} password : * * * * * {sebagi user root} [root @ sambaserver root ]#
2.     Buat file konfigurasi jaringan pada rc.local yang berada di direktori /etc/init.d, yang berupa file local yang akan dijalankan setiap kali PC booting.
3.     buka file tersebut dengan editor vi, dengan perintah sbb : [root @ sambaserver root ]# vi /etc/init.d/rc.local, lalu tambahkan baris berikut, dengan mengawalinya menekan huruf [I] = : /sbin/modprobe rtl8139 => aktifkan kartu jaringannya /sbin/ifconfig eth0 192.168.1.200 netmask 255.255.255.0 broadcast 192.168.1.255
=> setting ip addressnya, /sbin/ifconfig lo 127.0.0.1 => aktifkan ip addres mesin local, /sbin/ifconfig eth0 up = > aktifkan eth0 yang sudah berisi ip address, /sbin/ifconfig lo up => aktifkan lo yang sudah berisi ip addres local.
4.     Simpan file rc.local tersebut dengan cara menekan [esq], lalu tombol [shift] + [:] dilanjutkan tekan huruf [w] dan [q] lalu [enter].
arifinuchiha.blogspot.com

Setelah melakukan instalasi sistem operasi berbasis Linux dan Unix, hal selanjutnya yang dapat dilakukan adalah melakukan konfigurasi koneksi jaringan agar komputer yang digunakan dapat terhubung ke internet atau sekedar ke jaringan lokal (LAN).
Untuk melakukan konfigurasi  jaringan pada sistem operasi berbasis Linux dan Unix sangat lah sederhana, konsepnya sama seperti konfigurasi jaringan pada sistem operasi lain, dimana menggunakan internet protokol yang sudah distandarisasi. Artikel ini akan memberikan gambaran bagaimana melakukan konfigurasi jaringan di sistem operasi berbasis Linux atau Unix dengan menggunakan  perintah di shell (command line).

# ifconfig [ethernet_card] inet [ip_address] netmask [netmask_address] up
# route add default gw [gateway_address]

Khusus untuk sistem operasi BSD, perintah menambahkan default gateway cukup dengan perintah :
# route add default [gateway_address]
Studi kasus misalkan kita akan melakukan konfigurasi jaringan pada ethernet card eth0, ip yang digunakan menggunakan kelas C ( netmask default 255.255.255.0 ) , dengan alokasi IP Address 192.168.1.111 pada network 192.168.1.0, dengan default gateway 192.168.1.1, maka perintahnya menjadi :
# ifconfig eth0 inet 192.168.1.111 netmask 255.255.255.0 up
# route add default gw 192.168.1.1

Untuk meyakinkan bahwa komputer yang kita gunakan telah dapat berkomunikasi dengan gateway, coba lakukan ping ke ip gateway :
# ping 192.168.1.1
Jika ada reply dari gateway, seperti berikut :
PING 192.168.1.1 (192.168.1.1): 56 data bytes
64 bytes from 192.168.1.1: icmp_seq=0 ttl=63 time=1.170 ms
64 bytes from 192.168.1.1: icmp_seq=1 ttl=63 time=1.157 ms
64 bytes from 192.168.1.1: icmp_seq=2 ttl=63 time=1.295 ms
64 bytes from 192.168.1.1: icmp_seq=3 ttl=63 time=1.213 ms
64 bytes from 192.168.1.1: icmp_seq=4 ttl=63 time=1.156 ms
64 bytes from 192.168.1.1: icmp_seq=5 ttl=63 time=1.149 ms
64 bytes from 192.168.1.1: icmp_seq=6 ttl=63 time=171.078 ms
64 bytes from 192.168.1.1: icmp_seq=7 ttl=63 time=70.113 ms
64 bytes from 192.168.1.1: icmp_seq=8 ttl=63 time=1.108 ms
64 bytes from 192.168.1.1: icmp_seq=9 ttl=63 time=1.286 ms
64 bytes from 192.168.1.1: icmp_seq=10 ttl=63 time=1.241 ms
^C
--- 192.168.1.1 ping statistics ---
11 packets transmitted, 11 packets received, 0.0% packet loss
round-trip min/avg/max/stddev = 1.108/22.906/171.078/50.834 ms


maka komputer yang kita gunakan telah terhubung dan dapat berkomunikasi dengan komputer gateway.
Selanjutnya adalah melakukan konfigurasi DNS Client. DNS Client ini berfungsi untuk melakukan resolve domain name ke alamat IP dan sebaliknya  (resolve dilakukan oleh DNS Server) dari alamat IP ke domain name saat melakukan akses ke sebuah server (host tujuan), dimana sebagaimana kita kerahui bersama bahwa dalam konsep jaringan komputer pada layer transport (OSI Layer) komunikasi dapat terjadi dengan menggunakan  aturan baku standar IP dan penggunaan domain name untuk memudahkan user mengingat alamat server host yang akan diakses (hal ini implementasinya dapat ditemukan pada internet, bayangkan jika harus mengingat begitu banyak alamat IP server yang tersedia di internet).
Untuk melakukan konfigurasi DNS Client ini, buatlah sebuah file di direktori /etc dengan nama resolv.conf (jika sudah ada, cukup lakukan edit file /etc/resolv.conf). Misal dengan menggunakan domain autobots dan DNS Server dengan IP 192.168.1.1, maka perintahnya :
# touch /etc/resolv.conf
# nano /etc/resolv.conf
domain          autobots
nameserver      192.168.1.1


Simpan file yang sudah diedit tersebut. Setelah semua proses konfigurasi di atas dilakukan, maka komputer yang digunakan sudah dapat terkoneksi dengan jaringan internet atau LAN. Untuk mencoba dan meyakinkan semua proses telah berfungsi dengan baik, cobalah browsing menggunakan browser yang ada.
Sumber: rangga blog
2)  Jenis-Jenis Sistem Operasi Jaringan Berbasis Text
Seperti pada sistem operasi yang dapat digunakan pada PC, sistem operasi jaringan juga bermacam-macam. Banyak perusahaan yang mengembangkan sistem operasi jaringan dari yang komersial dengan harga yang mahal sampai ke yang free alias gratis.
Kecenderungan pengembangan sistem operasi dewasa ini mengarah ke tampilan grafis dengan tampilan yang menarik. Sebagai contoh sistem operasi yang dikembangkan oleh Microsoft dengan produknya yaitu  Windows NT, Windows 2000 Server dan Windows 2003 Server.
Sistem operasi yang dikembangkan oleh Microsoft mempunyai lisensi komersial artinya untuk menggunakan sistem operasi jaringan dari Microsoft kita harus membayar lisensi atau dengan membeli sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan antara pengguna dengan perusahaan. Selain Microsoft perusahaan yang mengembangkan sistem operasi jaringan adalah Unix, San Solaris dan perusahaan lainnya. Salah satu sistem operasi jaringan yang dikembangkan secara dengan free adalah Linux. Sistem operasi Linux menyediakan dua pilihan yaitu mode text dan mode grafik. Hal ini menjadikan linux dapat berjalan pada mesin komputer yang mempunyai spesifikasi hardware yang rendah.
Linux dikembangkan pertama kali oleh Linus Torvalds mengusung proyek open source dengan lisensi GNU/GPL (General Public Licence) yaitu suatu lisensi dimana pemilik program tetap memegang haknya tetapi orang lain dimungkinkan untuk menyebarkan, memodifikasi, atau bahkan menjual kembali program tersebut tetapi dengan syarat source code asli harus diikutsertakan dalam distribusinya. Dengan konsep ini semua orang dapat ikut mengembangkan sistem operasi dan software berbasis linux.
Dengan lisensi GNU/GPL Linux menjadi salah satu sistem operasi yang mengalami perkembangan yang sangat cepat, karena Linux dikembangkan oleh komunitas pengguna sistem operasi open source. Kelemahan sistem operasi atau yang sering disebut dengan Bug akan segera diperbaiki oleh komunitas pengguna linux dan dapat langsung didistribusikan dengan free. Dengan demikian sistem operasi Linux menjadi sistem operasi yang up to date setiap saat.
Mungkin anda masih bingung dengan Lisensi GNU/GPL, kalau demikian perusahaan atau orang yang mengembangkan Linux darimana mendapat keuntungan dan Hak Royaltinya?. Yang dimaksud dengan GNU/GPL disini adalah bahwa sistem operasi yang dikembangkan memang bersifat free tetapi pengembang dapat juga menjualnya dengan harga yang tidak terlalu mahal dan perusahaan dapat memperoleh keuntungan dari jasa pelayanan instalasi, pelatihan, imolementasi sistem dan lain sebagainya.
3) Spesifikasi Hardware
Perkembangan hardware komputer yang cepat diiringi juga dengan perkembangan software dan sistem operasi yang menuntut spesifikasi hardware yang tinggi. Oleh karena itu sebelum memutuskan untuk melakukan instalasi sistem operasi sebaiknya dicek dahulu kebutuhan minimum harware yang diperlukan. Beberapa sistem operasi mensyaratkan spesifikasi hardware minimal agar komputer dapat bekerja secara optimal. Jika spesifikasi hardware kurang memenuhi syarat maka akan berdampak pada tidak optimalnya kerja sistem operasi.
Untuk mengetahui spesifikasi hardware komputer dapat dilihat pada manual book. Jika manual book tidak ada, dapat dilihat spesifikasi hardware pada saat komputer pertama kali dinyalakan, maka sistem BIOS akan melakukan cek hardware dan akan menampilkannya di layar monitor.
Beberapa spesifikasi hardware yang perlu diketahui adalah sebagai berikut :
·         Prosesor
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdn9ywUKAiHSqA74xNIHEi-q3R5h3AIrNo64sityyQ9hvAS1GvxvSTEtlA40WUurp-NsS2wzWSGwi9UzvveV_lBi6RcmBq6ijgm3W8X11q8HiCJUAc7knz2y_b8-0U7eBjWkB1s7fd7U0/s200/1.bmp
Gambar 1. Prosesor Sebuah Komputer
Prosesor memegang peranan yang sangat dalam sebuah komputer. Teknologi prosesor mempengaruhi komponen hardware lainnya. Spesifikasi yang digunakan ditentukan beradarkan clock dan bus.
Prosesor yang biasa digunakan adalah
Prosesor Intel (P I, P II, P II Celeron, PIII, PIII Celeron, P IV,  P IV Celeron, Intel Xeon).
Prosesor AMD (Duron, Athlon, Barton, Opteron)
Prosesor Xyrix
Prosesor Via
Prosesor Transmeta dan lain sebagainya
·         Motherboard
Motherboard merupakan tempat utama meletakkan periperal komputer seperti prosesor, RAM, keyboard, mouse, kartu grafis, kartu suara dan kartu jaringan. Motherboard sebuah komputer mempunyai jenis dan tipe yang sangat banyak tergantung teknologi prosesor yang dipakai. Yang perlu diperhatikan dalam pemilihan motherboard adalah jenis prosesor apa yang didukung dan chipset yang digunakan.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9x8iz2iDrZoxX6Ho1_-sjp8fuLL7m32izTEg14xlcILGHRXABOnGpVie6uXEbpS7Ijdx94VhAWZnoqEY258a78VFaFYuHevbMiHNvb79_QxgzAXkfmIQ5UN_j3KbwdKJy7VzTIO7eaMo/s200/2.bmp

Gambar 2. Motherboard Sebuah Komputer
·         RAM (Memory)
RAM merupakan periperal komputer untuk menyimpan data sementara. Semakin besar RAM maka komputer akan bekerja lebih ringan.
Spesifikasi RAM biasanya ditentukan berdasarkan besar dan kecepatannya.
16 MB, 32 MB, 64 MB, 128 MB, 256 MB, 512 MB dan lain sebagainya
·         Hardisk        
Hardisk memegang peranan yang sangat penting berhubungan instalasi sistem operasi. Untuk dapat melakukan instalasi sistem operasi diperlukan syarat kapasitas hardisk yang cukup dan juga terkadang diperlukan partisi hardisk.
Hardisk yang ada di pasaran memiliki kapasitas sebagai berikut :       1 GB, 2.1 GB, 4.2 GB, 6.4 GB, 10, GB, 20 GB, 40 GB, 60 GB, 80 GB, 120 GB, 200 GB dan lain sebagainya
·         Kartu Grafis (VGA Card)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiK2iQBEnmBzjGNy7RUy6M5qZLmjyK-asrYwak0eRs6HLkztKCmEbvVGW1xlJLmHsOuA-L-CxeugruXWexpHPfUb6Qgds342SV_Z_mLRHAz4pJfZWE4nd50z-XW-J244aQ24-hr3EBq9y8/s200/3.bmp

Gambar 3. Kartu Grafis (VGA)

Kartu grafis digunakan untuk menampilkan ke layar monitor. Untuk menampilkan tampilan true color diperlukan spesifikasi kartu grafis yang baik.
Kartu grafis yang ada di pasaran banyak macam dan jenisnya.
Nvidia Gforce 2 MX, Gforce 4 MX, Gforce FX
Ati Radeon 7200, 9200, 9600, 9800
Voodoo, S3 Savage dan lain sebagainya.
·         Keyboard      : keyboard yang digunakan dalam komputer mempunyai beberapa port  yaitu Serial, PS/2 atau USB
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFAeZ_HrQYsy1buSYiL2-HM0rI0iGrS3i59QCzPJOcJ4t62ZCcRM23q-1Jk1Fh7Teqi1-2bftAlV2voJfEvbYBiknd9dkUL2okfZrkqOhx8WITdfRLooYcq9N8kK7Ay-fMQJXkC56VuIs/s1600/4.5.bmp
·         Mouse : sama dengan keyboard, mouse mempunyai beberapa port  yaitu PS/2 atau USB , Serial , USB
·         Monitor        : monitor komputer mempunyai ukuran yang beragam mulai dari 14 “, 15 “ 17 “ 20 “. Teknologi yang digunakan juga bermacam-macam mulai dari tabung, tabung flat sampai ke LCD.
·         Sound Card (Kartu Suara)
Sound card merupakan periperal tambahan dalam sebuah komputer yang mempunyai kegunaan untuk mengolah dan menghasilkan sinyal audio.
·         Kartu jaringan (Lan Card)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiExREXS6jqbteSuiGl7EGzlxtkSb3d6tP2gMGS2CZBwcLFi5vjApO9g_PctdNVOoXhn8COJz93B5S9l9VxRvmqv5Ql3wMDsB3w2TFeXW8xXZi_QOz28Icl4m2k5NB0JtnnjbwdIZKH9i0/s200/4.bmp

Gambar 4. Kartu Jaringan

Kartu jaringan merupakan periperal utama dalam jaringan komputer. Masing-masing komputer dalam jaringan dihubungkan dengan kartu ini melalui switch/hub.


a.   Rangkuman 1
1)   Sistem operasi adalah suatu pengelola seluruh sumber daya yang terdapat pada sistem komputer dan menyediakan sekumpulan layanan ke pemakai sehingga memudahkan dan memberi kenyamanan dalam penggunaan dan pemanfaatan sumber daya sistem komputer. Dalam jaringan komputer, sistem operasi diperlukan untuk mengorganisasi seluruh sumber daya yang terdapat dalam jaringan.
2)   Macam-macam sistem operasi jaringan
Microsoft Windows (Win NT, Win 2000 Server, Win Server 2003)
Linux (Redhat, Mandrake, Debian, SUSE, Caldera dll)
UNIX
Free BSD
San Solaris
3)   Sistem operasi jaringan yang akan diinstal ke komputer server harus disesuaikan dengan spesifikasi hardware yang meliputi :
a)        Mainboard
b)       Jenis dan Kecepatan Prosesor
c)        Kapasitas RAM
d)       Kapasitas Hardisk
e)        Kartu grafis (VGA)
f)         Resolusi Monitor
d.   Tugas 1
1)   Periksa dan sebutkan spesifikasi hardware komputer yang anda gunakan ?
2)   Jelaskan apakah spesifikasi hardware komputer yang akan diinstal sistem operasi Redhat Linux 9 sudah memenuhi syarat ?
3)   Pastikan CD master instalasi Redhat 9 masih berfungsi dengan baik dengan melakukan pengecekan?
e.   Tes Formatif 1
1)   Sebutkan macam sistem operasi yang dapat digunakan dalam jaringan komputer baik sebagai server maupun sebagai work station !
2)   Bagaimana pendapat anda dengan pengembangan sistem operasi yang dikembangkan dengan konsep Open Source ?
3)   Bagaimana cara anda mengetahui spesifikasi hardware anda jika buku manual tidak ada !
f.     Kunci Jawaban Formatif 1
1)   Sistem operasi yang dapat digunakan dalam jaringan komputer adalah :
Server          : Windows (Windows NT, Windows 2000 Server,
  Windows Server 2003)
  Linux (Redhat, Mandrake, SUSE, Debian dll)
  Unix, San Solaris dll
Work Station : Windows (Win 9x, Win ME, Win 2000, Win XP)
  Linux (Redhat, Mandrake, SUSE, Debian dll)
2)   Lihat Uraian materi 1.
Proyek open source dengan lisensi GNU/GPL (General Public Licence) yaitu suatu lisensi dimana pemilik program tetap memegang haknya tetapi orang lain dimungkinkan untuk menyebarkan, memodifikasi, atau bahkan menjual kembali program tersebut tetapi dengan syarat source code asli harus diikutsertakan dalam distribusinya.
Jawaban tidak harus sama karena disini yang diminta adalah pendapat dengan garis besar seperti di atas.
3)   Spesifikasi hardware dapat diketahui dari BIOS, pada saat komputer pertama kali dihidupkan BIOS akan mendeteksi hardware komputer yaitu jenis prosesor, kecepatan prosesor, kartiu VGA, Hardisk, memory CDROM dan periperal lainnya. Untuk itu diperlukan ketelitian dalam memperhatikan tampilan layar yang muncul pada saat pertama kali komputer booting.
g.   Lembar Kerja 1
Alat dan bahan :
1 (Satu) unit komputer yang sudah terinstalasi sistem operasi dan 1 unit komputer dengan hardisk yang masih kosong + CD Master Instalasi Linux Redhat 9 (3 CD).
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1)   Berdo’alah sebelum memulai kegiatan belajar.
2)   Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar.
3)   Pastikan komputer dalam keadaan baik, semua kabel penghubung terkoneksi dengan baik.
4)   Jangan meletakkan benda yang dapat mengeluarkan medan elektromagnetik di dekat komputer (magnet, handphone, dan sebagainya).
5)   Gunakanlah komputer sesuai fungsinya dengan hati-hati.
6)   Setelah selesai, matikan komputer dengan benar.



Langkah Kerja
1)   Periksa semua kabel penghubung pada komputer.
2)   Periksa kelengkapan periperal yang dibutuhkan untuk instalasi     (CD-ROM) berjalan dengan baik.
3)   Hidupkan komputer dengan menekan saklar pada komputer, jangan menghidupkan komputer dengan memasukkan colokan ke stop kontak ketika saklar dalam keadaan on.
4)   Jika komputer telah hidup, masuklah ke setting BIOS dengan menekan tombol Delete pada saat pertama kali komputer dinyalakan.
5)   Aturlah BIOS komputer agar booting dari CD-ROM.
6)   Masukkan CD #1 Master Redhat Linux 9.
7)   Booting ulang komputer
8)   Silahkan anda mengamati dan mencoba berbagai pilihan menu yang ada pada proses instalasi Redhat Linux 9. Baca dan pahami masing-masing menu yang ada dan pilihlah salah satu yang sesuai dengan modul ini.
9)   Lakukan proses instalasi dengan baik dan benar.
10)Jika telah selesai, matikanlah komputer dengan benar.

2.   Kegiatan Belajar 2: Memahami Sistem Operasi Jaringan Berbasis GUI Redhat Linux 9
a.   Tujuan Kegiatan Pemelajaran
1)       Peserta diklat mampu memahami sistem operasi jaringan Redhat Linux 9.
2)       Peserta diklat mampu memahami prosedur instalasi Redhat Linux 9 dengan baik dan benar
b.   Uraian Materi 2
1) Pendahuluan
Untuk dapat melakukan instalasi sistem operasi jaringan Redhat Linux 9 dengan baik dan benar diperlukan pemahaman yang baik akan kebutuhan sistem dan kondisi yang ada. Tanpa adanya pemahaman yang baik, implementasi sistem komputer dapat menjadi masalah yang serius di kemudian hari. Sistem operasi jaringan memegang peranan yang sangat vital dalam implementasi sistem berbasis komputer. Sistem operasi jaringan harus sesuai dengan kebutuhan dan disesuiakan dengan kemampuan yang ada.
Redhat Linux 9 merupakan salah satu varian dari Sistem Operasi Linux yang cukup populer di lingkungan pengembang software open source. Dengan mahalnya software dan sistem operasi Microsoft Windows, mendorong banyak pemakai komputer baik instansi, perusahaan maupun perkantoran untuk beralih ke Linux.
Redhat merupakan suatu perusahaan yang mengembangkan sistem operasi open source yang sudah lama mengembangkan Linux. Redhat 9 merupakan pengembangan dari versi Redhat sebelumnya yaitu versi 8, versi 7 dan versi-versi sebelumnya.
2) Kebutuhan Hardware
Pada awal perkembangannya Linux dapat berjalan pada mesin komputer ISA, EISA, VESA Local Bus atau PCI 80836, 80486 dengan spesifikasi hardware pada jaman itu yang masih sangat minim. Linux sebenarnya tidak membutuhkan spesifikasi hardware yang besar. Namun perkembangan dunia hardware juga tidak menjadikan Linux sebagai sistem operasi ketinggalan jalan. Dengan konsep open source para pengembag Linux terus mengembangkan sistem operasi ini mengikuti perkembangan jaman.
Redhat 9 memberikan spesifikasi hardware minimal yang dibutuhkan agar sistem dapat berjalan dengan baik. Spsesifikasi tersebut adalah sebagai berikut :
Prosesor  : Pentium I 200 (untuk mode text)
            Pentium II 400 (untuk mode grafik)
            Rekomendasi Pentium III 600 MB ke atas
Hardisk    : 475 MB (Untuk custom installation)
            850 MB (Untuk Server)
            1,7 GB (Untuk Personal Desktop)
            2,1 GB (Untuk Workstation)
            Rekomendasi 10 GB ke atas
Memory   : 64 MB (untuk mode text)
            128 MB (Untuk mode grafik)
            Rekomendasi 192 MB agar berjalan dengan baik
Sebelum memulai instalasi Redhat Linux 9, perlu diketahui bahwa sistem operasi Redhat Linux berbeda dengan sistem operasi Microsoft Windows. Redhat Linux membutuhkan partisi hardisk minimal menjadi 2 bagian yaitu sebagai /root dan swap. Besarnya nilai partisi dari /root dan swap dapat diatur sesuai kebutuhan. Swap merupakan penyimpanan data sementara selama proses berlangsung hampir mirip dengan virtual memory di Windows. Linux dapat mempunyai partisi lain seperti /usr, /boot dan /var.
3) Metoda Instalasi
Hal yang perlu difahami oleh orang yang akan melakukan instalasi sistem operasi yaitu bagaimana mendapatkan masternya. Master sistem operasi yang akan diinstal ke komputer biasanya disimpan dalam media penyimpanan elektronis seperti floppy disk atau disket, CD-ROM, DVD, Flash Disk, PCMCIA, Hardisk, DVD dan media penyimpanan elektronis lainnya.
Untuk melakukan instalasi sistem operasi diperlukan master sistem operasi yang tersimpan dalam media penyimpanan elektronis. Ada beberapa media penyimpan file yang digunakan untuk menyimpan master file sistem operasi jaringan. Beberapa sistem operasi menyediakan pilihan bagaimana melakukan instalasi sistem operasi berdasarkan letak dimana file master sistem operasi disimpan.
Metode instalasi berdasarkan letak file sistem operasi disimpan yaitu :
a)    CD-ROM
Metoda instalasi sistem operasi yang paling banyak digunakan adalah dengan CD-ROM. Hal ini disebabkan karena CD-ROM merupakan media penyimpanan yang handal, berkapasitas besar (700 MB), tahan lama, murah dan fleksibel untuk dibawa kemana-kemana.
CD-ROM sering kali digunakan untuk menyimpan file atau data elektronis. Banyak software, Film, Musik dan data-data lainnya didistribusikan dalam bentuk CD-ROM
b)   Hard Disk
Instalasi sistem operasi dapat juga dilakukan melalui hard disk yang telah berisi master sistem operasi. Hard disk merupakan media penyimpanan yang harus dimiliki oleh komputer dewasa ini. Tanpa hard disk komputer tidak dapat berfungsi karena sistem operasi sekarang ini harus diinstalasi ke hard disk, demikian juga dengan software, film dan musik dapat disimpan dalam hard disk. Dengan kemajuan teknologi hard disk dewasa ini memiliki kapasitas yang sangat besar (200 GB atau lebih) dengan harga yang cukup murah.
c)    NFS Image
Instalasi sistem operasi jaringan (Linux Redhat) dapat dilakukan melalui NFS Server. Untuk instalasi dengan NFS Server ini dibutuhkan network atau PCMCIA boot disket (bootnet.img).

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgosOke-UtDLayfl1mQneFoVDNLo02nTKE6THhrR_RcMB7JC05zaFzAMf1zulIepDcMoskUmnkhmE6hGeq866zvJiaG-kjZGl6yY40ub1IclFrMUuB6M-B_zpGYXwA2amqavLjBijsR5H8/s320/5.bmp

Gambar 5. Proses Instalasi Melalui NFS Server
a)    FTP
Instalasi sistem operasi Linux Redhat 9 dapat dilakukan melalui FTP Server. Untuk instalasi dengan FTP ini dibutuhkan network atau PCMCIA boot disket (bootnet.img). Proses instalasi melalui FTP memerlukan akses jaringan sehingga jarang dilakukan karena distribusi sistem operasi dengan media lain mudah didapatkan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRiXs937f_abj4VYjv2rJHLbmfyWh8kl4ciM4UpYmU57LnqQ0AFAAAEULwV_W9muSSyKlbyBfajFwCS77G4KlKykVadcGOkn7AquRNAEqW5Gs1unRKGEp0EaBRIExHzFqEB1uqmngkbk0/s320/6.bmp

Gambar 6. Tampilan Instalasi Redhat dengan FTP.
b)   HTTP
Instalasi sistem operasi Linux Redhat 9 dapat dilakukan melalui HTTP Server. Untuk instalasi dengan HTTP ini dibutuhkan network atau PCMCIA boot disket (bootnet.img).  sama seperti pada FTP proses instalasi akan berjalan lambat jika jaringan komputer tidak baik.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnSM_fKBLL-ln5Ltv0zgjp_ZUe16Wxl198kRTjzf6Ji5KV2-XQqKlIoo8VqMlLYlQiF2vEoJvRKI8e5jR5eEiPGxG4B9AlEZLLue2qvb0QVJTuJehjB9VCHVxVFw5atzGjz-yhPydigic/s320/7.bmp

Tidak ada komentar:

Posting Komentar